Menjadi Yang Meliputi Segala Sesuatu

Ketahuilah, sesungguhnya saat kita bahagia menjalani hidup, kita akan merasakan 24 jam hanya terasa sebentar, misalnya seperti 1 jam. Tetapi sebaliknya, saat kita resah, gundah dalam menjalani hidup, maka 24 jam (1 hari) akan terasa lama sekali, misalnya seperti 48 jam.

Secara jam faktual, kita sama-sama menjalani 24 jam. Namun di level sel tubuh anda, yang dikenali adalah waktu individual yang relatif secara psikologis. Sel tubuh kita, mengacu kepada waktu psikologis yang kita rasakan, antara "terasa lama" dan "terasa sebentar" itu tadi.

Sehingga, tidak heran apabila, kita yang bahagia dalam hidup, penuaan tubunya cenderung melambat. Sementara kita, yang tidak bahagia dalam menjalani hidup atau hidup dengan batin menderita, tubuh biologis kita cenderung cepat menua.

Menjadi Yang Meliputi Segala Sesuatu
Menjadi Yang Meliputi Segala Sesuatu
Dan jika jatah hidup, adalah dalam hitungan jam, seperti lampu TL. Semakin kita bahaga dalam menjalani hidup, bisa jadi jatah hidupnya awet. Yang jatah waktunya boros digunakan, akan cepat "pulang".

Dalam hukum fisika Einstein, semakin sesuatu bergerak mendekati kecepatan cahaya, waktu melambat bagi sesuatu itu.Namun jika pergerakan itu sudah menyamai, atau melampaui kecepatan cahaya, sesuatu itu sudah tidak mampu lagi berwujud materi. Sesuatu itu akan berubah menjadi energi. E = M.C kuadrat.

Orang yang kesadarannya "mendekati kecepatan cahaya", dia punya peluang panjang umur.Tapi, saat kesadarannya sudah sangat-sangat melampaui kecepatan cahaya, tubuh fisiknya, sudah tidak mampu mewadahi luasnya kesadaran pada dirinya.

Sehingga, kesadaran yang sudah meluas itu, mencari tubuh material yang lebih luas lagi, yang mampu mewadahi. Sehingga umurnya malah bisa jadi tidak panjang. Dan saat kesadaran, menemukan tubuh yang lebih luas, yang terjadi adalah "I am everywhere". Aku meliputi segala sesuatu !