Salah satu amalan utama di awal Dzulhijjah adalah puasa Arafah, pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini memiliki keutamaan yang semestinya tidak ditinggalkan oleh seorang muslim.
Secara hakekat, arti shiyam atau shaum adalah mengekang atau menahan atau mengendalikan hawa nafsu yang keluar dari sembilan (9) lubang kehidupan yang ada pada diri manusia. Tujuan puasa atau shiyam adalah untuk mendapatkan 2 kegembiraan yaitu kegrmbiraan saat berbuka dan kegembiraan saat bertemu dengan Tuhannya.
Kegembiraan orang yang berpuasa saat bertemu dengan Tuhan inilah yang dimaksud puasa arafah, yaitu puasa yang dapat menghantarkan pelaku puasa untuk arafah atau mengenal Tuhannya (ma'rifatullah)
"Bagi orang yang berpuasa akan mendpatkan dua kegembiraan, yaitu kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat bertemu dengan Tuhannya" (HR. Bukhari)
Saat beretemu dengan Tuhannya, maka pelaku puasa mendapan pengampunan dai Allah atas semua dosa-dosanya.
"Barang siapa yang menemui-Ku dengan membawa dosa sepenuh wadah-wadah yang ada di bumi, niscaya Aku akan menemuinya dengan pengampunan sebanyak wadah-wadah itu". (HR. Bukhari)
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
"Man 'arafah nafsahu, faqad 'arafah rabbahu"
"Puasakanlah 9 lubang yang ada pada dirimu, pada 9 Dzulhijah, agar kamu arafah pada Tuhanmu dan terhapus semua dosa-dosamu"
Hakekat Puasa 'Arafah |
Secara hakekat, arti shiyam atau shaum adalah mengekang atau menahan atau mengendalikan hawa nafsu yang keluar dari sembilan (9) lubang kehidupan yang ada pada diri manusia. Tujuan puasa atau shiyam adalah untuk mendapatkan 2 kegembiraan yaitu kegrmbiraan saat berbuka dan kegembiraan saat bertemu dengan Tuhannya.
Kegembiraan orang yang berpuasa saat bertemu dengan Tuhan inilah yang dimaksud puasa arafah, yaitu puasa yang dapat menghantarkan pelaku puasa untuk arafah atau mengenal Tuhannya (ma'rifatullah)
"Bagi orang yang berpuasa akan mendpatkan dua kegembiraan, yaitu kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat bertemu dengan Tuhannya" (HR. Bukhari)
Saat beretemu dengan Tuhannya, maka pelaku puasa mendapan pengampunan dai Allah atas semua dosa-dosanya.
"Barang siapa yang menemui-Ku dengan membawa dosa sepenuh wadah-wadah yang ada di bumi, niscaya Aku akan menemuinya dengan pengampunan sebanyak wadah-wadah itu". (HR. Bukhari)
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
"Man 'arafah nafsahu, faqad 'arafah rabbahu"
"Puasakanlah 9 lubang yang ada pada dirimu, pada 9 Dzulhijah, agar kamu arafah pada Tuhanmu dan terhapus semua dosa-dosamu"