MENELADANI BISNIS NABI MUHAMMAD SAW
Banyak umat Islam yang belum mengetahui, bahwa Nabi Muhammad Saw sebelum beliau diangkat menjadi Nabi, beliau adalah seorang pebisnis yang sukses.
Berikut ini merupakan perjalanan karir Nabi Muhammad sebagai pebisnis :
Usia 7 tahun : Menggembala kambing yang jumlahnya ratusan ekor. Setiap kambing yang ada dalam gembalaannya selalu pulang dalam keadaan kenyang, selamat, utuh jumlahnya, dan sehat-sehat.
Usia 12 tahun : Ikut rombongan ekspedisi dagang (eksportir) bersama dengan pamannya, Abu Thalib, ke Syam. Setelah itu makin aktif melakukan perjalanan bisnis ke Irak, Yordania, Bahrain, Suriah dan Yaman.
Usia 17 tahun : Mengelola seluruh bisnis pamannya karena pamannya tidak bisa terjun lagi secara langsung menangani usaha tersebut.
usia 17-20 tahun: Masa tersulit dalam menjalani bisnis karena harus bersaing dengan para senior dalam perdagangan regional.
usia 20-25 tahun : Merupakan titik keemasan Nabi Muhammad dalam menjalankan bisnisnya. Usia 25 tahun menikah dengan konglomerat Mekkah, Siti Khadijah binti Khuwalaid.
Mas kawin/mahar yang beliau serahkan adalah 20 ekor unta merah. Ada juga yang mengatakan 100 ekor. Unta merah merupakan alat transportasi atau kendaraan terbaik pada saat itu. Dan kalau value alat transportasi itu kita tarik ke era sekarang, maka kita bisa menilai apa kira-kira kendaraan terbaik saat ini. Asumsikan saja sebuah mobil terbaik seharga Rp. 1 milyar. Maka Rasulullah telah memberi mahar kepada Siti Khadijah dengan nominal uang sebesar Rp. 20 miliar.
usia 37 tahun : mulai mengurangi perjalanan bisnis
usia 37-40 tahun : lebih banyak terlibat dalam masalah perbaikan sosial masyarakat. Kalau dilihat, para pebisnis kelas dunia yang sekarang juga melakukan hal ini. Setelah mereka sukses maka mulai fokus pada kegiatan sosial.
usia 40 tahun : diangkat menjadi Rasul dan fokus dalam dunia spiritual. Berdakwah dan mentawajuh orang-orang disekitarnya.
Semoga dapat menjadi pelajaran ternyata suri teladan kita, RAsulullah SAW, merupakan pebisnis yang handal.
(Buku : Rahasia Bisnis Rasulullah karya Laode Kamaluddin Ph.D)
Banyak umat Islam yang belum mengetahui, bahwa Nabi Muhammad Saw sebelum beliau diangkat menjadi Nabi, beliau adalah seorang pebisnis yang sukses.
Berikut ini merupakan perjalanan karir Nabi Muhammad sebagai pebisnis :
Usia 7 tahun : Menggembala kambing yang jumlahnya ratusan ekor. Setiap kambing yang ada dalam gembalaannya selalu pulang dalam keadaan kenyang, selamat, utuh jumlahnya, dan sehat-sehat.
Usia 12 tahun : Ikut rombongan ekspedisi dagang (eksportir) bersama dengan pamannya, Abu Thalib, ke Syam. Setelah itu makin aktif melakukan perjalanan bisnis ke Irak, Yordania, Bahrain, Suriah dan Yaman.
Usia 17 tahun : Mengelola seluruh bisnis pamannya karena pamannya tidak bisa terjun lagi secara langsung menangani usaha tersebut.
usia 17-20 tahun: Masa tersulit dalam menjalani bisnis karena harus bersaing dengan para senior dalam perdagangan regional.
usia 20-25 tahun : Merupakan titik keemasan Nabi Muhammad dalam menjalankan bisnisnya. Usia 25 tahun menikah dengan konglomerat Mekkah, Siti Khadijah binti Khuwalaid.
Mas kawin/mahar yang beliau serahkan adalah 20 ekor unta merah. Ada juga yang mengatakan 100 ekor. Unta merah merupakan alat transportasi atau kendaraan terbaik pada saat itu. Dan kalau value alat transportasi itu kita tarik ke era sekarang, maka kita bisa menilai apa kira-kira kendaraan terbaik saat ini. Asumsikan saja sebuah mobil terbaik seharga Rp. 1 milyar. Maka Rasulullah telah memberi mahar kepada Siti Khadijah dengan nominal uang sebesar Rp. 20 miliar.
usia 37 tahun : mulai mengurangi perjalanan bisnis
usia 37-40 tahun : lebih banyak terlibat dalam masalah perbaikan sosial masyarakat. Kalau dilihat, para pebisnis kelas dunia yang sekarang juga melakukan hal ini. Setelah mereka sukses maka mulai fokus pada kegiatan sosial.
usia 40 tahun : diangkat menjadi Rasul dan fokus dalam dunia spiritual. Berdakwah dan mentawajuh orang-orang disekitarnya.
Semoga dapat menjadi pelajaran ternyata suri teladan kita, RAsulullah SAW, merupakan pebisnis yang handal.
(Buku : Rahasia Bisnis Rasulullah karya Laode Kamaluddin Ph.D)