Wafat Adalah Mati Dalam Keadaan Muslim

"Dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali kamu dalam keadaan muslim” (QS. Ali Imran 3 :102).
Muslim seakar dengan kata Islam mempunyai arti Damai, Pasrah dan Lunas Hutang.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa ketika diri kita menghadapi kematian, maka kondisi batin kita harus dalam keadaan Islam yaitu dalam keadaan damai, pasrah dan telah melunasi hutang kita. Hutang kita itu terbagi dua :
1. Hutang kepada sesama manusia.
2. "Hutang" kepada Allah.

"Hutang" kita kepada Allah adalah lupa atau tidak ingat kepada Allah. Padahal sebelum kita dilahirkan kita sudah menyaksikan keberadaan Allah dengan mata rohani kita, tapi sayangnya ketika lahir di dunia, kita lebih senang menikmati keindahan dunia melalui inderwi kita, sehingga kita lupa akan Wajah Allah.
Untuk mengobati penyakit lupa kepada Allah, kita harus mengingat Allah kembali, dengan cara bertemu kembali dengan Allah selagi kita masih hidup di dunia. Setelah kita bertemu kembali dengan Allah dan saat itu kita menyaksikan kehadiran Allah, maka barulah kita bisa mengingat Allah kembali. Karena mustahil kita bisa mengingat Allah, kalau kita belum pernah melihat Allah, paling hanya bisa menyebut-nyebut Nama Allah, sedangkan batin melayang-layang entah kemana. Ketika kita sudah bertemu dan melihat Allah, barulah kita disebut dengan orang Islam yaitu orang telah melunasi hutangnya kepada Allah. Dan ketika meninggal dunia, kita bisa kembali kepada Allah dengan pasrah dan damai. Karena dengan melihat dan bertemu dengan Allah, batin kita menjadi mutmainah.
” Wahai jiwa yang tenang. Kembali kepada Tuhanmu dengan ridho dan diridhoi” (QS 89 : 27-28)