Peristiwa yang menyebabkan turunnya Surat Al Hujurat akan terus terjadi, tentunya dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Dan ayat tersebut akan selalu mengingatkan semua umat Islam, tentang bagaimana kita bersikap sesama umat Islam dalam kehidupan bermasyarakat.
Surah Al-Hujurat adalah surah ke-49 dalam Al-Qur'an. Surah ini tergolong surah madaniyah, terdiri atas 18 ayat.
Dinamakan Al-Hujurat yang berarti kamar-kamar, diambil dari perkataan Al-Hujurat yang terdapat pada ayat ke-4 surat tersebut.
Imam Bukhari dari lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Ibnu Juraij yang bersumber dari Ibnu Abu Mulaikah, bahwasanya Abdullah bin Zubair menceritakan kepadanya, bahwa pada suatu hari datang menghadap kepada Rasulullah saw. utusan atau delegasi dari Bani Tamim, Abu Bakar berkata, "Jadikanlah Qa'qa' bin Ma'bad sebagai amir atas kaumnya." Umar mengusulkan "Tidak, tetapi jadikanlah Aqra' bin Habis sebagai amirnya." Abu Bakar berkata, "Kamu tidak lain hanyalah ingin berselisih denganku." Umar menjawab, "Aku tidak bermaksud untuk berselisih denganmu." Akhirnya keduanya saling berbantah-bantahan sehingga suara mereka berdua makin keras karena saling berselisih. Lalu turunlah berkenaan dengan peristiwa itu firman-Nya,
"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian mendahului di hadapan Allah dan Rasul-Nya..." (Q.S. Al Hujurat : 1) sampai dengan firman-Nya, "Dan kalau sekiranya mereka bersabar..." (Q.S. Al Hujurat : 5).
Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis lainnya yang juga melalui Qatadah, bahwa para sahabat selalu mengeraskan suaranya kepada Rasulullah saw. bila berbicara dengannya, maka Allah swt. segera menurunkan firman-Nya, "Janganlah kalian meninggikan suara kalian ..." (Q.S. Hujurat 2).
Apakah hakekatnya meninggikan suara atau mengeraskan suara di hadapan Rasulullah ? Selama hal ini belum difahami, maka peristiwa yang menyebabkan turunnya surat Al Hujurot akan terus terulang dan terulang kembali !